Rabu, 25 Januari 2012

Stifin For Education

Dalam dunia pendidikan, baik disekolah SD, SMP, SMAmaupun di tingkat yang lebih tinggi seperti Perguruan Tinggi.
Tidaklah adil jika kita bisa mengeksekusi seorang anak didik adalah BODOH!
jika hanya pada pelajaran tertentu anak didik itu mendapat nilai jelek.







Pada dasarnya Sekolah adalah tempat untuk belajar, jika memang dikatakan bodoh karena untuk itulah anak didik itu bersekolah. tapi tidak sepantasnya seorang guru ataupun pengajar mengatakan BODOH! kepada anak didiknya.


Karena pada dasarnya tidak ada anak yang bodoh. yang ada hanya masih perlu belajar.


Tapi bagaimanapun juga sekolah kita yang sistem pembelajarannya hanya menilai pada pelajaran tertentu. apalagi Khususnya ketika ujian nasional (UNAS) ayng menajdi momok utama dalam dunia pendidikan. membuat banyak anak didik yang merasa jika ingin dikatakan pintar kita harus bisa pelajaran ini dan itu.


Padahal mau diakui ataupun tidak CARA BELAJAR dan KECERDASAN anak didik itu berbeda-beda. Ada yang suka belajar dengan cara SERIUS, ada yang SANTAI, ada juga yang lebih suka dengan BERDISKUSI ada pula yang sebaliknya.


UNtuk itulah STIFIn hadir memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan untuk membantu proses belajar anak didik agar bisa lebih optimal. karena anak didik punya tipecara belajar yang berbeda.
dengan mengetahui cara belajar anak didik. Maka akan lebih mudah untuk kita bisa mengarahkan dan menajdikan anak didik itu EXPERT atau ahli di bidangnya.

Sehingga anak didik akan bisa menemukan bidang keahliannya dan mudah dalam mencapai prestasi.
Baik ditingkat indonesia maupun kancah mancanegara dan dunia internasional.

 Jadi dengan INFESTASI yang hanya 1 kali seumur HIDUP akan membuat para anak didik merasa nyaman dalam belajar dan menjadi lebih leluasa dalam mengeluarkan harta karun yang mereka miliki untuk membangun kecerdasan bangsa.

Mengenali DNA

Keberadaan DNA ditandai dengan keberadaan makhluk hidup yang spesifik dan unik. DNA hanya ada pada makhluk hidup. Keberadaan DNA tersebut yang membedakan jenis makhluk, species, suku, atau keturunan tertentu dengan lainnya. Mengapa bayi yang dikandung seorang ibu tidak menjadi kucing, karena adanya perintah genetik dari DNA. Atau mengapa orangtua yang berkulit hitam, cenderung stabil menghasilkan anak yang berkulit hitam juga karena penjaga keturunan yang bernama DNA. Adanya cetak-biru DNA akan menjaga kelestarian jenis makhluk, species, suku, dan keturunan tertentu.
Namun selain itu juga DNA akan memberikan keunikan tertentu kepada setiap individu. Artinya tidak akan ada dua individu yang sama persis, karena pasti ada sepersekian persen dari kombinasi DNA-nya yang berbeda.
Kelestaraian dan keunikan yang menjadi hasil karya DNA tersebut berlaku baik pada faktor fisik ataupun karakter individu.
DNA adalah singkatan dari DEOXYRIBONUCLEIC ACID. DNA adalah perintah genetik, sistematika keturunan, manual regenerasi, peta biologis, cetak-biru individu dari setiap makhluk hidup secara unik. Penemu DNA adalah James Watson dan Francis Crick (1953). DNA merupakan cetak biru individu karena DNA memiliki instruksi genetik yang membentuk sel-sel dalam organisme. Peran utama molekul DNA adalah penyimpanan informasi jangka panjang.
DNA merupakan kromosom panjang berbentuk heliks ganda yang disusun dari unit-unit nukleotida yang berulang. Heliks ganda DNA distabilkan oleh ikatan hidrogen diantara empat basa (asam nukleat) yang melekat pada dua heliks secara berpasangan. Empat asam nukleat tersebut adalah Adenin (disingkat A), Sitosin (C), Guanin (G) dan Timin (T). Pasangan AT membentuk dua ikatan hidrogen, dan pasangan GC membentuk tiga ikatan hidrogen. Ini berarti bahwa jika ada satu rantai DNA yang memiliki kode AACTAGGTC maka pasangannya pasti TTGATCCAG. Kedua rantai itu akan berpasangan dan membentuk struktur berpilin yang kita kenal sebagai Double-Helix. Keempat asam nukleat inilah pada dasarnya sebagai penyusun DNA, yang mengkodekan informasi.
Cara kerja DNA dalam melakukan koding berlangsung sangat cepat karena semua prosesnya dilakukan secara paralel (bersamaan). Bandingkan dengan cara kerja komputer yang linear. Ukuran molekul DNA yang sangat kecil memiliki kapasitas kerja yang sangat besar. Sebagai perbandingan, 1 gram DNA yang sudah dikeringkan memiliki kapasitas menyimpan informasi dalam jumlah yang sama dengan 1 trilyun CD (Compact Disc). Padahal 1 gram DNA kering itu ukurannya hanya sebesar sebutir gula pasir!
Tubuh manusia diperkirakan memiliki sekitar 100 triyun sel, dan di dalam inti setiap sel terdapat 23 pasang kromosom yang disusun oleh 3 milyar asam nukleat. Jika DNA di setiap tubuh seorang manusia direntangkan, maka panjangnya akan lebih dari 600 kali jarak bumi ke matahari.
Semua orang di seluruh dunia sebenarnya nyaris sama. Semua umat manusia, di seluruh belahan dunia memiliki 99% molekul DNA yang persis sama. Perbedaan seperti warna kulit dan rambut, hanya berasal dari 1% perbedaan genetik saja. Bahkan antara manusia dengan simpanse pun perbedaan genetiknya hanya 5 % (Wikipedia, Human Genome).

Penyelidikan DNA di masa yang akan datang akan membuat manusia memahami tubuhnya, sel-selnya secara terinci bahkan hingga ke level molekuler. Sehingga nantinya memungkinkan manusia panjang umur, hidup lebih sehat dan jauh dari penyakit. Nantinya manusia bisa bebas dari penyakit-penyakit berbahaya, seperti kanker, diabetes, atau jantung. Caranya dengan mendeteksi gen dan melakukan rekayasa genetik untuk mendisain tubuh sehat bahkan sejak sebelum lahir. Dengan mengetahui peta DNA-nya setiap molekul dalam tubuh manusia, maka anomali-anomali terkecil pun bisa langsung ditemukan dan diperbaiki. Bahkan tidak hanya itu saja, pengetahuan modern akan memungkinkan manusia menemukan gen-gen unggul, memanipulasi gen unggul, memperkuatnya, bahkan mengkombinasikannya dengan gen-gen unggul dari luar, melalui rekayasa genetik.
Para peneliti terbaik di dunia, dari Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Jepang dan China, mengerjakan proyek ini dengan dana US$ 3 Milyar, dan memerlukan waktu 13 tahun, dari tahun 1990 -2003 untuk menyelesaikan Human Genom Project. Tujuannya adalah menciptakan peta yang sangat detail dari DNA manusia, dengan harapan agar manusia punya pemahaman baru yang lebih detail dan revolusioner tentang tubuh manusia.
Pembawa informasi dalam DNA adalah asam nukleat (A,T,G, dan C). Juga asam nukleat tersebut yang membangun sel-sel dalam organisme melalui pembentukan protein. Protein adalah zat pembangun tubuh manusia. Protein yang paling banyak muncul dalam bentuk enzim. Pada dasarnya enzim inilah yang menjadi mesin penggerak dari proses kimiawi dalam tubuh manusia. Protein ini tersusun dari rangkaian asam amino. Terdapat 20 jenis asam amino penyusun berbagai jenis protein. Berikut adalah 20 jenis asam amino:
 

Setelah membaca intisari penjelasan di atas, anda sekarang sudah dapat memahami apa itu DNA. Kesimpulan dasar tentang DNA adalah bahwa DNA merupakan alat terkecil yang dipergunakan Tuhan untuk menjalankan perintah genetik sebagai kepastian yang mencukupi untuk membangun sel-sel dalam organisme makhluk hidup, hingga tuntas menjadi masing-masing individu makhluk hidup yang utuh dan lengkap. Seluruh organ-organ tubuh yang dibangun oleh DNA tadi telah berada di tempatnya masing-masing dan menjalankan fungsinya masing-masing dengan koordinasi yang sempurna. Hasilnya adalah individu makhluk hidup yang sempurna sesuai dengan fitrahnya. Makhluk hidup yang bernama manusia memilki fitrah yang sempurna sebagai makhluk yang berakal dan berbudi.
Lebih jauh bermakna, sesuai dengan fitrahnya, manusia diciptakan Tuhan dengan memiliki kemampuan untuk menjadi sukses dan sekaligus mulia dalam sepanjang hidupnya.
Apa DNAnya kehidupan SuksesMulia?
DNA SuksesMulia adalah perintah genetik sebagai kepastian yang mencukupi untuk membentuk kehidupan sukses sekaligus mulia bagi seseorang, keluarga, organisasi, ataupun suatu bangsa. Berikut ini akan kita eksplorasi apa sesungguhnya DNA yang membangun kehidupan suksesmulia.
Sama dengan DNA pembangun sel-sel dalam organisme, sesungguhnya DNA yang membangun kehidupan suksesmulia itu berupa benda. DNA berupa benda, bukan proses, cara kerja, rumus, metode, atau prinsip-prinsip. Benda yang menyimpan dan membawa data transkriptif untuk membangun budaya kehidupan. Benda analogis yang menjadikan kehidupan suksesmulia adalah otak. Jadi, otak adalah benda yang menjadi DNA-nya kehidupan suksesmulia.
Mengapa otak? Organ penting yang ada di kepala manusia ini merupakan organ pengendali. DNA mengendalikan metabolisme tubuh, melalui proses kimiawi: menyusun asam nukleat, membentuk kodon, menjadi asam amino, dan berubah menjadi enzim. Enzim inilah yang kemudian berperan sebagai pengendali mekanisme tubuh dan menjadi protein pembangun sel-sel tubuh. DNA adalah perintah genetik (yang mencukupi) untuk mencetak manusia. Setelah manusia tersebut wujud, utuh, sempurna, dan hidup maka perintah genetik (yang mencukupi) tersebut diteruskan oleh organ otak.
Organ otak merupakan kumpulan sel-sel pengelola informasi yang terdiri dari jutaan atau trilyunan DNA pilihan. Otak yang tadinya merupakan kumpulan dari DNA pilihan inilah setelah menjadi organ yang sempurna ternyata kemudian mengambil alih mekanisme pengendalian tubuh, termasuk pengendalian terhadap kumpulan-kumpulan DNA yang menjadi organ yang lain. Tahukah anda bahwa organ otak ketika mengendalikan mekanisme tubuhpun ternyata dengan menggunakan proses kimiawi secara paralel terhadap kumpulan DNA yang bernama enzim.
Ringkasnya DNA mencetak tubuh menggunakan enzim (berupa protein) dan otak mengendalikan mekanisme tubuh juga melalui enzim.


Kembali kepada fitrah manusia sebagai makhluk yang berakal dan berbudi, maka sesungguhnya manusia pada dasarnya memiliki fitrah untuk sukses dan mulia. Bagaimana caranya? Kendalikan DNA-nya! Sedangkan DNA kehidupan itu bendanya adalah otak.
Dalam kajian saya setelah mempelajari cara kerja otak didapatkan hipotesis seperti berikut ini: 1. Bahwa otak terdiri dari lima belahan yang berfungsi dengan tingkat signifikansi yang setara dimana masing-masing memiliki cara kerja yang khas, 2. Masing-masing belahan otak tersebut memiliki cara kerja yang berbeda karena komposisi DNA pembangun masing-masing belahan otak tersebut berbeda. 2. Belahan otak kiri mengandung lebih banyak unsur Guanine (G), pasangan otak kiri adalah limbik kanan (posisi silangnya) mengandung lebih banyak unsur Citosine (C), kemudian belahan limbik kiri mengandung lebih banyak unsur Adenine (A), pasangan limbik kiri adalah otak kanan (posisi silangnya) mengandung lebih banyak unsur Thymin (T), sedangkan belahan otak tengah-bawah mengandung unsur-unsur yang seimbang diantara keempatnya.


Setelah ini pembahasan kita akan mengarah kepada DNA-nya kehidupan manusia yang bernama otak sebagai benda yang memiliki cara kerja tersendiri, justru karena DNA pembentuknya lebih dominan pada jenis-jenis tertentu. Dengan membahas otak maka sudah mencukupi untuk membahas segala aspek kehidupan untuk menjadi sukses mulia karena otak sebagaimana DNA adalah pembawa perintah genetik yang mencukupi untuk membangun (pada DNA) dan untuk mengelola (pada otak) individu manusia.

Konsep STIFIn Mengantar Kesuksesan

STIFIn Cabang Batam menggelar seminar mesin kecerdasan Sensing Thinking Intuiting dan Feeling (STIFIn) di auditorium Politeknik Negeri Batam, Sabtu (14/1).
Pada seminar bertema STIFIn Profesi, Meraih Sukses Masa Depan dengan Cara yang Menyenangkan diikuti 600 peserta dari mahasiswa, kepala sekolah, guru, dan orang tua.
Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan Politeknik Negeri Batam Muhammad Zaenudin menyebutkan, lulusan perguruan tinggi dengan nilai baik belum tentu sukses meraih masa depannya.
Apalagi ditambah keterpaksaan siswa/ mahasiswa mengikuti pendidikan formal karena faktor keterpaksaan, baik dari orangtua maupun pihak lain.  Tes STIFIn, setidaknya dapat menunjukkan potensi genetik seseorang sehingga secara tepat orang tersebut dalam memilih jalur karir yang paling sesuai.
M Zaenuddin (kiri), Zarefriadi, Farid Poniman, dan Hamdani (Komisioner KPID Kepri) pada seminar STIFIn Profesi di auditorium Politeknik Negeri Batam, Sabtu (14/1) lalu.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Batam Zarefriadi mengatakan, guru perlu memahami konsep STIFIn untuk memperbaiki karakter anak didik. Zarefriadi mendukung acara ini terutama bila nanti diarahkan kepada Kepala Sekolah dan guru di Batam.
Sementara itu, penemu STIFIn, Farid Poniman menyebutkan, merujuk teori Karl Gustaav Jung, otak manusia terdiri dari empat sistem operasi, yaitu Sensing, Thinking, Intuiting dan Feeling. Aliran ini memahami bahwa satu sistem operasi dominan pada otak manusia akan berpengaruh besar terhadap tiga fungsi lainnya.  Teori lain yang mendukung keberadaan fungsi berbeda dari otak manusia ialah the whole brain theory dari Ned Hermann. Teori ini dikenal dengan teori ABCD, karena belahan otak manusia dibagi dalam empat bagian.
Lebih jauh, Farid Poniman mengembangkan sebuah alat tes mesin kecerdasan dengan sistem men-scan kesepuluh sidik jari untuk menjawab dua pertanyaan, pada belahan otak mana serta lapisan otak mana yang dominan pada seseorang.
Jadi, berbeda dengan alat tes sidik jari lain yang mengukur kapasitas fisik otak (hardware), STIFIn lebih mengacu pada sistem operasi otak (software).
Dalam paparannya, Farid menjelaskan kunci sukses dari orang besar ialah karena mereka mengetahui mesin kecerdasan yang dominan serta terdidik dan terdesain menempa kelebihan dalam program 10 ribu jam.  Bila setiap hari dilakukan selama tiga jam, maka diperlukan waktu 10 tahun.  Saat ini, masih banyak orang yang bingung apabila ditanya apa profesi mereka?
Umumnya orang tersebut terlambat menetapkan pilihan profesinya, bahkan hingga usia senja banyak tidak mengerti tentang profesi terbaiknya. Karena itu muncullah stupid cost, biaya besar dalam menjalani profesi, seperti menghabiskan biaya besar untuk kuliah tetapi tidak mengarah pada pilihan profesi yang tepat, berpindah profesi, hingga menemukan yang paling cocok dengan sistem coba-coba. Lebih parah lagi kehilangan waktu terbaik untuk menempa profesi terbaik.
Konsep mesin kecerdasan STIFIn tidak sekedar berhenti pada rasa penasaran seseorang mengetahui hasil tes. Lebih jauh peserta tes dapat mengikuti pelatihan tematik lain seperti STIFIn Learning, STIFIn Parenting, STIFIn Profesi, STIFIn Pasutri, dan lainnya.  STIFIn Learning bertujuan menemukan gaya belajar yang tepat agar siswa mencapai nilai terbaik pada setiap mata pelajaran di sekolah.  Pada tujuan nilai baik dalam Ujian Akhir Nasional (UAN) misalnya, siswa dengan mesin kecerdasan Sensing berbeda gaya belajarnya dengan anak tipe Thinking.  Siswa dengan mesin kecerdassan Sensing lebih banyak berlatih mengerjakan soal-soal, sementara siswa dengan mesin kecerdasan Thinking dengan cara memahami rumus.
Sementara itu STIFIn Parenting difokuskan kepada orangtua untuk memahami bagaimana cara tepat dan menyenangkan memberikan perhatian terbaik pada buah hati mereka, dari mengetahui mesin kecerdasan serta personality anak, cara berkomunikasi yang tepat, menyediakan habitat yang cocok, investasi yang tepat pada pilihan sekolah atau jalur profesi anak serta menjadi mentor yang baik bagi kesukseskan anak di kemudian hari.  Sedangkan STIFIn Pasutri menekankan pada menciptakan hubungan yang harmonis suami istri yang diawali dengan memahami mesin kecerdasan serta personality pasangan.
Konsep STIFIn Pasutri ini telah banyak menolong masalah komunikasi pasangan yang semula tidak ada titik temu hingga menjadi pasangan yang harmonis.
Dengan investasi sebesar Rp300ribu, peserta sudah dapat mengetahui mesin kecerdasan dengan mendapatkan sertifikat hasil tes serta buku penjelasan hasil tes.  Untuk paket keluarga, dengan peserta minimal tiga orang dalam keluarga, maka tes dapat dilakukan di rumah.
Harga khusus juga diberikan kepada sekolah atau lembaga pendidikan yang menjalin kerjasama dengan STIFIn Cabang Batam atau promotor STIFIn (promotor ialah perorangan pemilik franchise STIFIn-red) di nomor telepon 0819-8061-40- atau -0852-6461-6535-.  Saat ini STIFIn Cabang Batam memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk menjadi promotor wilayah Tanjungpinang, Bintan, Karimun, dan daerah lain di Kepri dengan menghubungi Hadi di telepon -0813-6409-8250- atau -0857-6523-8050-.

Pada Februari 2012, STIFIn Cabang Batam akan menyelenggarakan seminar gratis bagi Kepala Sekolah dari jenjang TK hingga SMA se-Kepri.
Setiap peserta akan mendapatkan tes STIFIn gratis, sertifikat, snack dan mendapatkan penjelasan tentang konsep STIFIn bagi pendidikan dari penemu STIFIn,
Yang berminat dapat menghubungi ketua panitia STIFIn peduli pendidikan.

Tes Sidik Jari STIFIn, PENIPUAN????

Beberapa waktu lalu, saya membaca tulisan Prof. Sarlito Wirawan di Koran Sindo, 15 Mei 2011. Isinya adalah menunjukan bahwa beliau tidak percaya dengan tes sidik jari yang sekarang berkembang di masyarakat. Beliau katakan itu sebagai tidak ilmiah, dan terindikasi melakukan penipuan terhadap masyarakat. (Jika ingin membaca artikelnya silahkan klik http://www.kaskus.us/showthread.php?p=450268565 )


Setelah saya tanya ke para pakar, browsing, dan membaca beberapa referensi, maka saya coba memberikan pandangan yang berbeda dengan beliau.


Perbedaan mendasar antara Prof.Sarlito dengan para penganut Tes Sidik jari adalah dari segi world-view (sumber paradigma).  Prof Sarlito dan ilmuwan psikologi lainnya, terutama yang beraliran barat, akan melihat personaliti sebagai ilmu perilaku (aliran behaviorism).  Segalanya mesti bisa diukur berdasarkan perilaku yang tampak.  Unsur-unsur potensial yang tersembunyi tidak bisa dijadikan patokan.  Sehingga kalau kembali kepada rumus  100% Fenotip = 20% Genetik + 80% Lingkungan, maka aliran Prof Sarlito adalah yang 100% Fenotip,  sedangkan Stifin Finger Print, aliran yang 20% Genetik. Dalam konsep STIFIn, 20% Genetik itulah yang aktif mencari lingkungan yang mendukung faktor genetiknya.
Perbedaan world-view ini merupakan perbedaan yang tidak pernah tuntas di dunia akademik.  Perbedaan itu dikenal dengan Nature vs Nurture.  STIFIn FingerPrint penganut Nature, sedangkan Prof Sarlito penganut Nurture.
Perbedaan tersebut selaras dengan perbedaan: 1. Barat menganut Teori Evolusi Darwin bahwa manusia berasal dari monyet, sedangkan agamawan menganut teori eksistensi bahwa manusia pertama adalah Adam, juga selaras dengan 2. Stephen Hawking (fisikawan Barat) menganggap surga cuma dongeng, sedangkan agamawan meyakini keberadaan surga. World-view Barat seperti Darwin dan Hawking tersebut selaras dengan world view Behaviorism-nya Prof Sarlito. Kalau menggunakan bahasa gaulnya, “jangan bawa-bawa Tuhan deh dalam pembahasan ilmiah”. Itulah world-view mereka.
Secara sederhananya, saya meyakini adanya sibghah (celupan) Allah dalam diri manusia melalui kesengajaan Allah menjadikan manusia keturunan Adam.  Selain itu ada kesengajaan Allah memberikan  genetik yang unik pada setiap manusia. Konsep ini yang menjadi aliran Nature (ada campur tangan Allah dalam cetakan genetik manusia) sebagaimana yang saya anut, bahwa setiap manusia punya jalan sendiri-sendiri sesuai dengan genetiknya. Sedangkan aliran Nurture-nya Prof Sarlito akan mengatakan bahwa sepenuhnya manusia dapat dibentuk menjadi apapun, sepanjang bisa mengawal penggemblengan (menciptakan lingkungan sesuai keperluannya).  Menurutnya manusia dibentuk oleh pengalaman hidupnya.  Jika mempelajari manusia pelajarilah pengalamannya.

Pandangan saya sebagaimana yang saya ungkapkan dalam banyak kesempatan bahwa yang 20% Genetik itulah yang aktif mencari 80% Lingkungan sehingga 100% Fenotip itu banyak dikontribusi oleh 20% Genetik.  Memang betul tidak selalu 80% Lingkungan itu berhasil dicapai sepenuhnya sesuai dengan 20% Genetik, tetapi tesis besarnya adalah  –sadar atau tidak sadar—kebebasan berkehendak pada manusia akan mencetuskan keinginan mencari lingkungan yang sesuai dengan dirinya, yaitu yang sesuai dengan 20% Genetik tadi.  Setiap manusia mencari lingkungan yang ‘gua banget’ bagi dirinya.
Tentang hal ini, Rhenald Khasali (sesama dosen UI dengan Prof Sarlito namun berbeda pandangan juga dengan Prof Sarlito) menyebutnya sebagai genetika perilaku. “Para ahli genetika mulai masuk ke cabang baru dari genetika biologi, yakni genetika perilaku (behavioral genetics), karena berdasar sejumlah penelitian mutakhir terungkap adanya pengaruh genetika terhadap perilaku perubahan “, Rhenald Khasali (2010).
Sejarah Finger Print
Sidik jari adalah ciri permanen yang genetik dan tidak berubah sepanjang umur manusia. William Jenings dari Franklin Institute Philadelpia, mengambil sidik jarinya sendiri pada umur 27 tahun (1887) kemudian membandingkan dengan sidik jari setelah umur 77 tahun ternyata tidak terjadi perubahan.
Sidik jari seseorang memiliki hubungan dengan kode genetik dari sel otak dan potensi intelegensi seseorang. Penelitian ini telah dimulai sejak lebih 200 tahun yang lalu, diawali oleh Govard Bidloo (1865), J.C.A Mayer (1788), John E Purkinje (1823), Dr. Henry Faulds (1880), Francis Galton (1892), Harris Hawthorne Wilder (1897), Inez Whipple (1904), Kristine Bonnevie (1923), Harold Cummins (1926), Noel Jaquin (1958), Beryl Hutchinson (1967), dan kemudian oleh Baverly C Jaegers (1974) yang menyimpulkan bahwa sidik jari dapat mencerminkan karakteristik dan aspek psikologis seseorang.
Pada tahun 1901, Sir Edward Richard Henry mengembangkan Sistem Galton menjadi sistem Galton-Henry.  Pada tahun 1914, sistem Galton-Henry mulai dikembangkan di Indonesia. Pada tahun 1960, sistem ini resmi digunakan oleh POLRI (menurut Indonesia Automatic Fingerprint Identification System/INAFIS).
Sekarang teknologi sidik jari sudah berkembang jauh.  Salah satunya, teknologi dermatoglyphics yang dapat dipakai untuk membuktikan seberapa besar kapasitas yang dimiliki anak sejak lahir, mengetahui potensi bawaan, serta bakat terpendam anak. Teknologi tersebut mulanya dikembangkan di Harvard University, Cambridge University, dan Massachusetts University.Data statistik perangkat lunak dermatoglyphics itu diolah berdasarkan data sidik jari 3 juta orang di Asia dan Amerika.
Dari rangkaian sejarah riset-riset sidik jari di atas masih kurang ilmiah apa lagi?
Jika genetika perilaku yang mampu ditunjukkan oleh sidik jari dianggap sebagai ilmu semu, sebaiknya  hal tersebut perlu direkomendasikan langsung ke POLRI dan institusi intelijen  di seluruh negara untuk menukarkannya dengan cara lain. Saya yakin Prof Sarlito tidak akan punya cara lain yang lebih efisien dan efektif dibanding teknologi sidik jari. Padahal sidik jari sudah memiliki sejarah riset yang panjang, yang sungguh menyedihkan kalau dianggap sebagai bentuk penipuan yang lain.
Penutup
Ketimbang berburuk sangka dengan menuduhkan Tes Sidik Jari sebagai penipuan, atau ramalan, maka ada baiknya kita melihat manfaat dari hasil Tes tersebut. Setelah mengetahui faktor dominan dalam diri anaknya, maka orang tua punya referensi untuk mengarahkan masa depan anaknya tanpa harus memaksakan kehendaknya yang hanya akan membuat anak tertekan.
Saya sendiri merasakan tingkat akurasi yang sangat tinggi setelah melakukan Tes Sidik jari dengan STIFIn Finger Print. Dan saya menemukan kembali jalur sukses saya, Karpet merah yang telah Tuhan sediakan untuk saya. Demikian juga para orang tua yang membawa anaknya untuk di tes, mengutarakan keakuratan hasil tes tersebut.
Yang namanya ilmu buatan manusia tentu tidak ada yang 100% sempurna, dan selalu ada kontroversi. Daripada berkutat dengan kontroversi yang tidak akan pernah habis, alangkah lebih baiknya jika orang tua langsung action mendesain masa depan bagi putera-puterinya. Ini tentu lebih baik daripada harus menyerahkan kepada kehendak alam begitu saja, dan membiarkan seperti air mengalir.
Tugas kami adalah memberi kontribusi dalam hal membantu orang tua untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. 
Sumber: Stifinbandung.wordpress.com

Memilih Profesi dengan STIFIn??

Setelah mengetahui mesin kecerdasan maka mulailah lebih dini membina profesinya seoptimal mungkin. Apapun profesi pilihan anda mulailah pelaksanaan cetak birunya sejak umur 6 tahun. Jika ditambah 5 tahun dimana anda sudah melakukan latihan yang terstruktur, maka pada umur 11 tahun sudah mulai berdatangan pendukung-pendukung yang akan mensponsori anda. Manfaatkan 5 tahun kedua, pada umur 11-16 tahun, untuk dijadikan periode penyempurnaan profesi anda sambil memanfaatkan sponsor-sponsor anda. Anda bisa bayangkan mulai umur 16 tahun dan seterusnya anda sudah bukan lagi amatiran tetapi pegiat profesi yang telah memiliki harga tertentu. Setelah itu periode anda untuk selalu naik level hingga ke tingkat tertinggi seperti yang anda harapkan. 

Bagi anda yang sekarang ketika membaca buku ini sudah berada pada umur dewasa, tetaplah mengoreksi perjalanan hidup anda untuk dibuat sejalan dengan mesin kecerdasan anda.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Your Computer Statistic

IP Protected by Copyscape Online Copyright Checker